PDKB

Selasa, 23 Agustus 2011

file:///H:/SOP%20TIANG/SOP%20PEMELIHARAAN%20JTR.doc

SOP PEMELIHARAAN PERBAIKAN TIANG MIRING





 

   KOMUNIKASI DENGAN  :
  1. Koordinator Perencanaan Pemeliharaan
  2. Koordinator Pemeliharaan JTR
  3. Koordinator Logistik/Perbekalan
  4. Asman Pemeliharaan
  5. Pelanggan


   PERALATAN KERJA :
  1. Toolkit (Alat kupas kabel,kunci, obeng, tang dsb.)
  2. Meger pentanahan
  3. Linggis, cangkul,
  4. Palu besi 5 kg
  5. Tangga fiber 10 meter
  6. Tambang  plastik 25 m
  7. Alat penegang jaringan (tirpit)
  8. Alat Tulis


  PERLENGKAPAN K3:
  1. Pakaian Kerja Tangan Panjang
  2. Sabuk pengaman
  3. Sarung tangan kulit
  4. Helm pengaman


  MATERIAL :
  1. Tupang tarik  TR lengkap








                                                                                                                     Halaman  2/3

      PROSEDUR KERJA PERBAIKAN TIANG MIRING  :

  • Atas dasar PK dari atasan yang berwenang,
  • Lakukan pemeriksaan ke lokasi, untuk dasar persiapan pekerjaan
  • Siapkan alat kerja, alat K-3 dan material kerja yang diperlukan.
  • Konfirmasikan tanggal dan jam pemadaman.
  • Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual yang sudah disepakati  
  • Selesai pelaksanaan pekerjaan, normalkan tegangan.
  • Laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.


     Langkah Kerja :

  1. Lakukan persiapan dilokasi pekerjaan, K-3, alat kerja, material kerja
  2. Gunakan peralatan K-3 sesuai kebutuhan
  3. Hubungi Piket APJ. Untuk koordinasi pemadaman
  4. Setelah ada informasi dari piket APJ bahwa jaringan sudah bebas tegangan.
  5. Setelah yakin bebas tegangan, pasang tangga dengan posisi aman, ikatkan bagian bawah tangga dengan tiang.
  6. Petugas naik dengan membawa tambang plastik  untuk mengikat tangga atas dan tambang untuk narik material keatas.
  7. Ikatkan sabuk pengaman ke tiang, ikatkan tangga bagian atas ketiang.
  8. Petugas cari posisi aman,
  9. Bongkar/kendorkan  SUTR dengan bantuan tirpit
  10. Pasang kawat penarik sementara
  11. Lepas ikatan tangga bagian atas
  12. Petugas turun, lepaskan ikatan tangga bagian bawah
  13. Turunkan tangga
  14. Apabila tiang masih utuh, luruskan/tegakkan kembali dengan cara membuat lubang bantuan, apabila tiang rusak/patah bongkar tiang lama dengan bantuan tripot dan tegakkan tiang baru.
  15. Apabila tiang sudah berdiri tegak lurus, pasangkan tangga kembali, ikat bagian bawah tangga ke tiang.
  16. Petugas naik dengan membawa tambang plastik  untuk mengikat tangga atas dan tambang untuk narik material keatas.
  17. Ikatkan sabuk pengaman ke tiang, ikatkan tangga bagian atas ketiang.
  18. Petugas cari posisi aman,
  19. Pasang Tupang tarik, kencangkan sesuai kebutuhan, apabila tupang tarik sudah terpasang dengan sempurna,





                                                                                                               Halaman  3/3

  1. Kencangkan kembali SUTR dengan menggunakan tirpit.
  2. Selesai pekerjaan periksa kembali sambungan-sambungan.
  3. Turunkan peralatan kerja, buka ikatan tangga bagian atas
  4. Petugas turun, turunkan tangga
  5. Hubungi piket APJ untuk penormalan tegangan.
  6. Periksa pelanggan terdekat, lakukan pengukuran tegangan dan catat dalam formulir laporan


  Contoh  Diagram Satu Garis  Jaringan Tegangan Rendah  :
       
       










GARDU DAN GARDU HUBUNG Sambungan Tenaga Listrik : Jaringan atau instalasi antara jaringan distribusi tenaga

1. listrik sampai dengan rel pembatas dan pengukur.
Sambungan Luar Pelayanan : Bagian dari jaringan sambungan tenaga listrik antara
2. tiang saluran udara tegangan rendah dengan bangunan pelanggan.
Sambungan Masuk Pelayanan : Bagian dari jaringan sambungan tenaga listrik yang
3. berada di dalam bangunan pelanggan sampai dengan alat pembatas dan pengukur.
Bagian Konduktif : Bagian yang mampu menghantarkan arus listrik walaupun tidak
4. harus di gunakan untuk mengalirkan arus pelayanan (conductive parts).
Bagian Konduktif Terbuka : Bagian dari instalasi listrik tidak bertegangan namun dapat
5. bertegangan jika terjadi kegagalan isolasi.
Arus Pengenal : Arus operasi yang mendasari pembuatan perlengkapan listrik yang
6. tercantum sebagai angka pengenal perlengkapan listrik.
Arus Beban Lebih : Arus lebih yang terjadi pada sirkit pada waktu tidak ada gangguan
7. listrik, yang melampaui nilai arus pengenal perlengkapan listrik atau alat proteksi listrik.
Arus Lebih : Arus listrik yang timbul akibat gangguan pada instalasi listrik
.8.
Ruang Bebas Hambatan (Right of Way) : Ruang bebas lintasan sambungan tenaga
9. listrik.
Jarak Aman : Jarak aman atau
10. safety distance adalah jarak antara jaringan sambungan tenaga listrik dengan lingkungan hidup khususnya pemanfaat tenaga listrik yang di anggap aman.
Jatuh Tegangan : Jatuh tegangan atau voltage drop adalah perkalian antara arus beban
11. dengan impedensi antara jaringan teganga rendah sampai dengan APP.
TN-C : System proteksi pembumian dimana penghantar netral juga berfungsi sebagai
12. penghantar pembumian (PE- Protective Earthing)
Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) : Suatu perlengkapan untuk membagi tenaga listrik
13. dan /atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat listrik mencakup sakelar pemutus sirkit, papan hubung bagi tegangan rendah dan sejenisnya.
PHB Utama : PHB yang menerima tenaga listrik dari saluran utama konsumen dan
14. membagikannya keseluruh instalasi cabang. Pada standard konstruksi ini adalah PHB yang terpasang pada jaringan distribusi dan tidak ada tersambung sambungan listrik.
PHB Cabang : PHB yang merupakan percabangan dari PHB utama dimana tersambung
15. sambungan pelayanan tenaga listrik